Pembentukan Karakter Dengan Pembiasaan di Hari Jum'at

Kuningan, 01/08/2025. Setiap hari Jum’at, suasana di SDIT Al-Imam tampak lebih khusyuk dan penuh makna. Sejak pagi, para siswa diarahkan untuk mengikuti rangkaian kegiatan yang menjadi ciri khas pembiasaan hari Jum’at: dimulai dengan pembacaan surat Yasin, dilanjutkan dengan pembacaan Aqidatul Awam, dan ditutup dengan pelaksanaan shalat Dhuha secara berjamaah. Kegiatan ini bukan sekadar rutinitas, tetapi menjadi sarana yang dirancang khusus untuk membentuk karakter spiritual dan akhlakul karimah bagi setiap siswa.
Kepala SDIT Al-Imam, Drs. H. Udi Mashudi, dalam arahannya menyampaikan bahwa kegiatan pembiasaan ini merupakan bagian penting dari visi pendidikan Islam yang tidak hanya menitikberatkan pada aspek akademik, tetapi juga pada penanaman nilai-nilai keimanan dan ketakwaan sejak dini. “Kami ingin anak-anak tumbuh menjadi generasi Qur’ani, yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara spiritual. Dengan pembiasaan ibadah seperti ini, kami tanamkan nilai cinta terhadap Al-Qur’an, penguatan akidah, dan semangat menjalankan sunnah-sunnah Nabi sejak usia dini,” ungkap beliau.
Pembacaan surat Yasin di pagi hari menjadi pembuka yang menyejukkan jiwa. Ayat demi ayat dilantunkan bersama-sama, memberikan nuansa tenang dan semangat di awal hari. Setelah itu, para siswa bersama-sama membaca Aqidatul Awam, sebuah nadhom aqidah yang berisi pokok-pokok keimanan Ahlus Sunnah wal Jama'ah, yang mudah dihafal dan dipahami oleh anak-anak. Kegiatan ini bukan hanya menguatkan hafalan, tetapi juga menjadi media internalisasi aqidah yang kokoh.
Sebagai penutup, anak-anak diajak untuk melaksanakan shalat Dhuha berjamaah, sebuah amalan sunnah yang mengajarkan kedisiplinan, keikhlasan, dan kebersamaan. Dengan rutin melaksanakan shalat ini, diharapkan siswa terbiasa mencintai shalat bukan karena kewajiban semata, melainkan karena kesadaran dan cinta terhadap Allah SWT.
Melalui kegiatan ini, pembentukan karakter tidak hanya ditekankan pada aspek kognitif, tetapi juga menyentuh dimensi spiritual dan emosional. Anak-anak diajak untuk memahami bahwa kesuksesan hidup bukan hanya ditentukan oleh kecerdasan akademik, tetapi juga oleh kualitas hati, akhlak, dan kedekatan mereka kepada Sang Pencipta.
Kegiatan ini menjadi bagian dari ikhtiar sekolah dalam mendidik siswa secara holistik—menyentuh aspek ruhani, moral, dan sosial. Diharapkan, dengan pembiasaan ini, siswa SDIT Al-Imam kelak tumbuh menjadi pribadi yang berakhlak mulia, cinta ibadah, dan siap menjadi generasi pemimpin masa depan yang berintegritas. (Iif)